Wingman Arrows

La Douleur Est Temporaire, La Victoire Est Toujours


Leave a comment

Hidupku hanya penuh dengan keluhan

Berdiri di atas kokohnya kesombongan diri yang semu ketika semua orang memiliki kesederhanaan dalam nyata. Dunia seakan tidak pernah aman bagiku, setiap harinya timbul caci maki dan segala sahabatnya mengulangi tiap detik yang aku lewati.

aku memang naif sebagai manusia, aku gagal ketika aku harus mampu berdiri di puncak . Yang aku sanggup hanya berteriak mencari jati diri yang tidak pernah aku sadari. semua manusia seakan mampu membelai dunia dengan genggaman tangannya, sedang aku terpenjara oleh hati yang semakin hari kian membusuk.

Hari demi hari seakan menjadikan kegelapan menjadi sahabat. Dunia seaakan berbalik memandangku dengan beberapa lembar mata pisau yang seakan siap untuk menggorok leherku.

Aku jatuh, dan jatuh. Aku gagal dan gagal, aku kalah dalam setiap peperangan yang ada.


Leave a comment

Legend of Archer: RAMA

Dalam agama Hindu, Rama (Sanskerta: राम; Rāma) atau Ramacandra (Sansekerta: रामचन्द्र; Rāmacandra) adalah seorang raja legendaris yang terkenal dari India yang konon hidup pada zaman Tretayuga, keturunan Dinasti Surya atau Suryawangsa. Ia berasal dari Kerajaan Kosala yang beribukota Ayodhya. Menurut pandangan Hindu, ia merupakan awatara Dewa Wisnu yang ketujuh yang turun ke bumi pada zaman Tretayuga. Sosok dan kisah kepahlawanannya yang terkenal dituturkan dalam sebuah sastra Hindu Kuno yang disebut Ramayana, tersebar dari Asia Selatan sampai Asia Tenggara. Terlahir sebagai putera sulung dari pasangan Raja Dasarata dengan Kosalya, ia dipandang sebagai Maryada Purushottama, yang artinya “Manusia Sempurna”. Setelah dewasa, Rama memenangkan sayembara dan beristerikan Dewi Sita, inkarnasi dari Dewi Laksmi. Rama memiliki anak kembar, yaitu Kusa dan Lawa.

Continue reading


Leave a comment

Legend of Archer: Sa'ad bin Abi Waqqas

Sa`ad bin Abī Waqqās (abjad Arab: سعد بن أبي وقاص) merupakan salah seorang yang awal masuk Islam dan salah satu sahabat penting Muhammad.

Keluarga

Ia berasal dari klan Bani Zuhrah dari suku Quraisy[1], dan paman Nabi Muhammad dari garis pihak ibu. Ia memiliki putera bernama Umar bin Sa’ad, pemimpin dari pasukan yang membunuh Husain bin Ali pada Peristiwa Karbala. Abdurrahman bin Auf, sahabat nabi yang lain, merupakan sepupu.[2]

Saad lahir dan besar di kota Mekkah. Ia dikenal sebagai pemuda yang serius dan memiliki pemikiran yang cerdas. Sosoknya tidak terlalu tinggi namun bertubuh tegap dengan potongan rambut pendek. Orang-orang selalu membandingkannya dengan singa muda. Ia berasal dari keluarga bangsawan yang kaya raya dan sangat disayangi kedua orangtuanya, terutama ibunya. Meski berasal dari Makkah, ia sangat benci pada agamanya dan cara hidup yang dianut masyarakatnya. Ia membenci praktik penyembahan berhala yang membudaya di Makkah saat itu.

Continue reading


Leave a comment

Legend of Archer: Wei Qing

Wei Qing (Hanzi: 卫青, ?-106 SM) adalah seorang jenderal pada masa Dinasti Han yang juga merupakan kerabat kekaisaran karena kakak tirinya, Permaisuri Wei Zifu adalah salah seorang permaisuri Kaisar Wu dari Han. Ia dan keponakannya, Huo Qubing, terkenal karena keberhasilannya dalam kampanye militer melawan suku barbar Xiongnu.

Kehidupan awal

Wei Qing berasal dari latar belakang sederhana dan hubungan gelap kedua orang tuanya. Ayahnya, Zheng Ji, adalah seorang pejabat rendahan di Kabupaten Pingyang (sekarang Linfen, Shanxi). Ketika Zheng bertugas di kediaman Cao Shou, Marquis Pingyang dan istrinya, Putri Pingyang, ia terlibat hubungan asmara dengan seorang pelayan wanita bermarga Wei. Dari hubungan merekalah Wei Qing lahir. Sebagai anak haram, Wei muda seringkali dipandang rendah oleh ayah, ibu tiri dan saudara-saudara tirinya. Untuk menghidupi dirinya ia harus bekerja sebagai budak. Tidak tahan dengan perlakuan buruk keluarganya, ia melarikan diri ke ibu kandungnya dan bekerja sebagai penjaga kuda di kediaman sang marquis, tempat ayahnya pernah bekerja dulu.

Tahun 139 SM, Putri Pingyang menyerahkan seorang penari dan penyanyi bernama Wei Zifu (yang adalah kakak tiri Wei) kepada Kaisar Wu. Wei sendiri terpilih untuk menemani kakak tirinya itu ke istana kaisar dan disana ia dipekerjakan sebagai penjaga kuda. Persaingan di istana belakang yang kejam membuat Wei turut terseret dalam bahaya. Kehadiran Wei Zifu membangkitkan kemarahan Putri Liu Piao, ibu dari Permaisuri Chen Jiao (permaisuri pertama Kaisar Wu) yang menganggap Wei telah merebut hati sang kaisar sehingga putrinya kehilangan kasih sayang darinya. Putri Liu Piao memerintahkan orang-orangnya menculik dan membunuh Wei untuk pelampiasan atas kemarahannya. Ia luput dari maut berkat pertolongan temannya Gongsun Ao yang memimpin sekelompok penjaga kuda istana yang tiba tepat waktu pada detik-detik terakhir. Menanggapi insiden ini, Kaisar Wu, yang mulai tidak senang dengan Permaisuri Chen dan ibunya itu, memindahkan Wei ke Istana Jianzhang dan menjadikannya kepala pengurus rumah tangga di sana sehingga jauh dari jangkauan Putri Liu Piao. Ia juga menganugerahi Wei kekayaan berlimpah.

Continue reading


Leave a comment

Legend of Archer: EKALAWYA

Ekalawya (Sansekerta: एकलव्य, ékalavya), adalah seorang pangeran dari kaum Nisada. Kaum ini adalah kaum yang paling rendah yaitu kaum pemburu, namun memiliki kemampuan yang setara dengan Arjuna dalam ilmu memanah. Bertekad ingin menjadi pemanah terbaik di dunia, lalu ia pergi ke Hastina ingin berguru kepada Bagawan Drona. Tetapi ditolaknya.

Arti nama

Dalam bahasa Sansekerta, kata Ekalavya secara harfiah berarti “ia yang memusatkan pikirannya kepada suatu ilmu/mata pelajaran”. Sesuai dengan arti namanya, Ekalawya adalah seorang kesatria yang memusatkan perhatiannya kepada ilmu memanah.

Penolakan Guru Drona

Keinginannya yang kuat untuk menimba ilmu panah lebih jauh, menuntun dirinya untuk datang ke Hastina dan berguru langsung pada Drona. Namun niatnya ditolak, dikarenakan kemampuannya yang bisa menandingi Arjuna, dan keinginan dan janji Drona untuk menjadikan Arjuna sebagai satu-satunya ksatria pemanah paling unggul di jagat raya, yang mendapat pengajaran langsung dari sang guru. Ini menggambarkan sisi negatif dari Drona, serta menunjukkan sikap pilih kasih Drona kepada murid-muridnya, dimana Drona sangat menyayangi Arjuna melebihi murid-murid yang lainnya.

Continue reading