Wingman Arrows

La Douleur Est Temporaire, La Victoire Est Toujours


Leave a comment

The Legend End

Bagi kalian yang suka Batman pasti tau tagline di atas. Betul sekali. Tagline di atas ada di film teranyar Batman yaitu The Dark Knight Rises yang diperankan oleh Christian Bale.

Kenapa pula tagline itu jadi judul tulisan blog kali ini padahal aku bukan legend. Hahaha… nggak tau ya kalau bagi sebagian orang mungkin aku seorang legenda. Who know? Begini ceritanya.

Beberapa hari yang lalu tepatnya hari rabu, hal yang dinanti akhirnya datang juga. Sebagai mahasiswa yang sedang menjalani tugas akhir, coretan koreksi dari pembimbing skripsi itu cukup menguras otak. Hari itu datang juga. Hari dimana dosen pembimbingku membubuhkan tanda tangan beliau di draft tugas akhir ku untuk maju kolokium.

Inilah senyum pertama sejak prosesi tugas akhir yang telah aku jalani selama hampir 5 tahun. Walamakkk… 5 tahun. Ya begitulah adanya. Senyum terkembang melihat tinta merah berganti tanda tangan.

Masih beberapa tahap untuk benar-benar menjadi seorang sarjana teknik. Setelah kolokium dan pendadaran baru kemudian revisi. Jika selesai semuanya dan yudisium berarti selesai sudah 10 tahun proses belajar saya di kampus.

10 tahun begitu lama. Apalagi kalau memasukan unsur HMTG BUMI di dalamnya. Berasa jadi legenda disana. Tumbuh dan berkembang. Belajar kehidupan di sana. Menikmati romansa menerawang dalam balutan jiwa korsa dan kebersamaan. Mungkinkah hal ini yang buat aku nggak move on kemarin? Bisa jadi sih. Wakakaka…

Pada akhirnya nanti aku tak lagi jadi legenda hidup di HMTG BUMI. Aku tak lagi berstatus sebagai mahasiswa. Aku tak ada lagi menemani kalian para jabiger muda ketika fisbum, gladibumi ataupun acara lainnya. Aku yakin banyak dari kalian yang siap menjadi motor penggerak di HMTG BUMI. Kita akan berjumpa di lain waktu ketika aku memandang kalian memakai jabig dengan bangga walaupun mungkin sebagian dari kalian tidak mengenali diriku.

Waktunya saya jalani prosesi menuju sarjana. Karena itu cita-cita yang telah lama sekali hadir dan baru sekarang bisa ku raih. Huruf “c” pada cST alias calon sarjana teknik akan segera hilang. Cikhuyyyy…. doakan aku bisa menjalaninya dengan sempurna.

The Legend End.


2 Comments

sembilan tahun Dan akhirnya jadi asdos?

baca judul diatas pasti ada yang bilang “ni orang goblok apa bodo ya?”. terserah anda saja mau bilang apa pada saya. mungkin memang saya yang begitu adanya. kuliah apa yang sampai sembilan tahun? ngeles pake bilang jurusan teknik itu susah itu sudah tidak jaman.

benar adanya saya kalah dari begitu banyak orang dalah hal meraih gelar sarjana teknik. tapi pada sebagian sisi yang lain saya bisa merasakan hal yang tidak dirasakan para pemenang itu. sebagian hal itu bukan munjul tanpa sengaja tapi butuh etos kerja yang tinggi. saking tingginya sampai dulu lebih memilih uang daripada gelar akademik.

sampai pada titik jenuh dan dorongan yang kuat dari keluarga dan kekasih hati (suitsuitttt) akhirnya saya kembali mencoba merengkuh gelar sarjana di tahun ke 9 menginjak 10 pada semester 19. sembari menjalankan prosesi penyusunan skripsi yang cukup memakan otak, ada permintaan dari dosen pembimbing untuk menjadi asistennya. asisten untuk mata kuliah sedimen dan stratigrafi. terang saja saya mau. jadi asisten dosen adalah salah satu dari dua cita-cita saya sebagai mahasiswa. satu lagi cita-cita saya yang tidak pernah akan terwujud adalah menjadi seorang ketua himpunan mahasiswa teknik geologi di kampus saya karena kalah waktu pemilu di tahun 2004. its ok lahh…

sekarang saya menikmati sedikit kesempatan untuk menjadi guru. membagi sedikit ilmu yang saya punya kepada adik-adik di kampus. semoga dikesempatan ini bisa membawa manfaat bagi mereka. buat saya dengan terpenuhinya cita-cita menjadi asisten dosen berarti lengkap sudah saya menjadi mahasiswa (walaupun satu cita-cita tidak pernah terwujud).

sekarang waktunya berburu gelar sarjana teknik. bahagiakan orang tua dengan tambahan dua huruf dibelakang nama. kemudian menjemput kekasih hati menuju pelaminan.

sekian curhat ala geos kali ini. kita lanjut lagi ke tema yang lain berikutnya.


Leave a comment

farewell my red e71

pada akhirnya hp nokijem ku laku. berat hati melepasnya tapi apa daya kalo cuma sekedar bikin berat Di kantong saja. kemampuan eji (sebutan untuk e71) sebnarnya masih bisa diandalkan. tapi kalo bersaing head to head sama my ace jelas kalah minta ampun dalam beberapa hal.

dari dulu sebenarnya eji ini sudah harus lengseng pas beli ace. berhubung kemarin ada duit jadi yo jual santai aja. nggak harus secepatnya. buat apa coba pake smartphone mpe dua? kalo nggak dimanfaatkan semuanya kan mubazir namanya.

dulu waktu beli eji harganya sampe 3 jutaan. ehh dijualnnya sekarang terjun bebas. namanya juga teknologi ya. semakin crpat perkembangannya semakin cepat pula harganya jatuh waktu di jual kembali.

yang paling disayang dari eji adalah kemampuan navigasi gps nya. pakai aplikasi dari garmin maupun ovi map semua memberikan hasil yang memuaskan. buktinya kemarin waktu dipakai di jakarta sangat membantu sekali.

terimakasih eji sudah menemaniku selama 2 tahun. banyak membantu dalam urusan komunikasiku. sekarang waktunya memaksimalkan si tabung gas 3 kg.

nb: lah kok aku curhat? kayak pisah ranjang aja. wakakaka….


2 Comments

Syair cinta untuk cintaku

Dia wanita yang berdiri disana
Memandang haru dalam kejauhan
Dalam pandang yang tersapu kabut
Dalam kata yang tertiup angin

bukan ribuan kata cinta yang dia tawarkan
Bukan pula kemolekan tubuh yang menari penuh goda
Dia datang dengan cinta
Dia datang dengan senyuman terbaik untuk lelakinya

Saat usia beranjak sejenak
Saat matahari mulai berlari
Tak satupun langkahnya tergoyahkan arah
Tak satupun misteri mimpi tinggalkan sepi

Dia menari dengan iringan merdu cinta
Dia berdendang dengan semangat kasih
Ketika berjalan tertunduk tapi tak menunduk
Ketika berlari menatap tapi tak meratap

Dia… Perempuan yang mencinta dengan sederhana
Dia… Perempuan yang marah dengan sederhana pula

Ketika esok rembulan mulai meredup..
Bangunkan matahari…
Bangunkan seisi dunia..
Karena disana engkau memiliki hati yang mampu memberi warna dalam setiap senyuman

Nb: syair ini kupersembakan sebagai kado ulang tahun kepada kekasihku. Maaf kalo belum bisa ngasih kado, belum juga bisa hadir disampingmu dihari-harimu. I Love You honey… Happy bday… :* ♏ùάçĥº°º♏ùάçĥº°º♏ùάçĥ :*


Leave a comment

Reds itu namanya

image

image

image

Man and their machine… Begitulah pepatah yang menggambarkan begitu dekatnya laki-laki dengan mesin/kendaraan mereka. Dari sana pula sisi maskulin seorang laki-laki biasanya diukur. Yah… Begitu sih yang saya baca.

Honda tiger 2000 keluaran tahun 1996 warna merah menjadi pilihan saya. Waktu awal keluar honda tiger tahun 1994 saya sudah jatuh hati dengannya. Waktu itu saya masih duduk di sekolah menengah pertama alias esempe. Ada temen abang saya anak klub motor tunggangannya tiger. Gagah Bener jaman itu kalau lihat di jalan.

Beranjak abg di kota ambon, kota kecil di tanah maluku. Karena kecilnya itu jadi tiap hari lihatnya itu-itu melulu. Bayang-bayang honda tiger selalu ada di kepala. Waktu ditawarkan motor sama orang tua… Langsung saya jawab saya mau dibelikan honda tiger.

Berbekal duit sepuluh juta jaman itu pemberian orangtua buat beli motor, saya nekat beli honda tiger. Padahal bokap bilang beli saja motor bebek baru nanti kalau kurang duitnya ditambah lagi. Namanya juga cinta… Ogah beli bebek. Saya pilih beli motor bekas aja yang penting honda tiger.

Senangnya akhirnya kejadian juga punya motor sendiri. Biarpun belinya bekas yang penting hti senang. Sampai sekarang tiger yang biasa saya sebut reds (warnanya merah) masih setia menemani. Yah… Memang sudah hancur sana sini, tapi saya masih senang pakainya. Tidak kepikiran untuk menjualnya terus ganti baru. Nanti masukin musium aja kalo sudah pensiun. Hahaha…

Panas, hjan badai sudah kami lalui. Mogok di jalan sudah biasa. Banyak cerita sudah tercipta. Kadang bikin senang kadang bikin kesal. Kalau sudah kumat bisa hancurin kantong. Hahaha… Suka duka… Itu motor kalo nggak beres sedikit aja pasti saya kerasa. Wah.. Ada yang aneh… Langsung berimbas pada saya. Jalan jadi nggak nyaman.

Padahal kalau mau dibilang reds itu berantakan sekali. Shockbreaker depan belakang mati, knalpot bocor, hendle gas pakai kawat buat ngiket, body tidak center plus mesin yang kasar banget suaranya. Nah iu yang jadi jadi cir khas. Saking kencangnya suara mesin sampai-sampai dijuluki helikopter sama teman-teman.

Thanks mate sudah menemani perjalanan saya. Tak akan ada cerita tanpamu. Hahae… Õk°˚˚ºo;) kº°˚˚°ºÕk.